Menurut Henry Mannaheim riset dalam ilmu pengetahuan adalah “an inter-subjective
accurate, systematic analisis of determinate of
body empiri-cal data, in order
to discover recurring relationship among phenomena”
Jadi riset bertujuan menemukan hubngan diantara fenomena melalui analisis yang akurat dan sistematik terhapat data empiris.
Karakteristik metode ilmiah Menurut Wimmer & Dominick
(2000:11-13)
1.Bersifat publik
2.Objektif
3.Empirikal
4.Sistematik dan kumulatif
5.Prediktif
Hasil riset adalah menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan karena riset adalah operasional dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah.
Riset memegang peran penting dalam praktek komunikasi proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif mensyaratkan adanya pertukaran informasi (sharing of
information) dan kesamaan makna.
Komunikasi efektif menurut Tubbs dan Moss dalam Human Commnunication
Batasannya dalah :
1)Bila terjadi pengertian
2)Menimbulkan kesenangan
3)Pengaruh pada sikap
4)Hubungan yag semakin baik
5)Perubahan perilaku
jika terjadi khalayak yang tidak merasa mengerti akan apa yang dimaksud oleh komunikator maka terjadi kegagalan proses komunikasi primer (primery breakdown in
communication) jika terjadi hubungan yang semakin rnggang maka terjadi kegagalan sekunder dalam proses komunikasi (secondary breakdown
in communication).
Komunikasi efektif diartikan dengan terjadinya kesamaan anatara kerangka berpikir (frame of reference)
dan bidang pengalaman (field of reference)
antara komunikan dan komunikator. Maka dilakukan persiapan seluruh komponen proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran komunikasi, komunikan, efek, umpan balik (feedback) bahkan gangguan (noise) yang mungkin terjadi.
Lasswel said “Who says what in which channel to whon whit what effect”
Secara garis besar manfaat riset dapat dikelompokkan :
1.Manfaat teoritis atau akademis
dapat dikembangkan keilmuan dlm mengkaji, menerapkan menjelaskan atau membentuk teori konsep atau hipotesis. Seperti Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld (two step flow communication) atau Personal Influences (pengaruh personal) yang menggangap pengaruh media terbatas dan sebaliknya khalayak aktif mencari informasi. Teori ini sebagai kritis dari teori peluru yang disampaikan oleh Wilbur Schramm yang mengganggap pengaruh media sangat kuat (khalayak dianggap pasif).
2. Manfaat Praktis
dalam hal ini riset menghasilkan rekomendasi mana yang dipertahankan atau dihapuskan.
3. Manfaat Sosial
untuk mengubah struktur sosial (changing the
world). Struktur yang tidak adil terdapat dominasi. Riset ini beraliran critial studies seperti analisis framing dan analisi wacana.
4. Manfaat Metodologis
riset ini diharapkan bermanfaat menghasilkan atau mengembangkan sebuah riset metode riset yang baru. Misalnya periset menggunakana pendekatan kritis dalam sebuah riset etnografi, shg studi etnografi tidak hanya bersifat deskriptif tetapi periset juga memberikan “moral jugement” terhadap temuan-temuan data disebut critical
ethnography.
Urgensi riset kegiatan PR
Kasali (2000:84) mengenalkan formula RACE =>
research, Action Plan, Communication and Evaluation.
Riset dalam kegiatan PR itu merupakan suatu rangkaian proses yang tak berkesudahan (never ending
process) atau continuing cycle.
Riset dalam periklanan dan media
Dari kegiatan akan diketahui karakteristik khalayak diseusaikan dengan karakter produk, bagaimana posisi produk ditengah persaingan dengan kompetitornya, bagaimana sikap khalayak terhadap produk, media mana yang paling efektif dan efiesien dipilih sebagai media beriklan dan informasi lainnya.
Ada juga metode riset yang berjalan mengunjungi karyawan dimasing-masing ruangan dikenal dengan konsep Managing by Walking
Around
Ruang lingkup riset komunikasi
Komunikasi disebut ilmu karena mempunyai unsur yang harus ada didalam ilmu :
1.Ruang lingkup/objek : ada objek yang dijadikan kajian/telaah.
Disini ilmu komunikasi mengkaji proses pertukaran pesan antar manusia.
2.Teori-teori : penjelasan yang logis dan empiris tentang objek yang dikaji
3.Metodologi riset : aturan-aturan dalam mengkaji objek
4.Kritik : ilmu bersifat tentatif artinya kebenaran ilmu atau mutlak.
Bisa didebat.
5.Aplikasi : kajian-kajian ilmiah dan teoritis dapat diaplikasikan dalam
praktek nyata di kehidupan.
Objek ilmu ada 2 :
Objek material (subject matter) dan objek formal (focus of
interest)
Objek formal ilmu komunikasi : Segala produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia.
Pada dasarnya objek formalnya adalah fenomena komunikasi (prose pertukaran tanda dan lambang dalam kehidupan manusia/ pertukaran pesan) karena pesan yang merupakan seperangkat tanda dan lambang yang disusun sehingga mengandung makna (informasi) bagi orang lain. Intinya adalah ruang lingkup komunikasi berkaitan dengan produksi serta proses pertukaran pesan dan terhadap kehidupan manusia.
Komponen komunikasi
Dapat dijelaskan secara empiris oleh Lasswell yaitu “Who says what in
which channel to whon whit what
effect” jadi ruang lingkup komunikasi adalah
1. Studi komunikar (WHO) yaitu studi mengenai komunikator sebagai
individu maupun individu maupun instansi.
2. Studi pesan (says what) yaitu studi mengenai isi pesan, analisis teks, semiotik, pesan verbal maupun nonverbal,
copy-testing untuk iklan atau analisi program
3. Studi media (in which
channel) yaitu studi mengenai medianya (salurannya).
4. Study khalayak (to whom) yaitu mengenai khalayak atau komunikan.
5. Studi efek (with what effect) yaitu studi mengenai efek terpaan pesan.
Studi tersebut dapat diterapkan dalam semua tingkatan atau konteks komunikasi, seperti komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, kom org atau massa.
0 Komentar