Dua Kantong Merah Jambu

Kenapa kantong?
Tanyaku tersedak seketika karena giginya yang tajam
Mengapa engkau mau dilepas paksa? Tanyaku kemudian.
Seraya dia mengusap-usap kedua gajihnya dia menjawab lirih "aku sudah berakar, dan mulai kumakan semua karena aku lapar" 
Sudah kuduga dia akan berkata seperti itu.
Entah mengapa aku merasakan dia mulai buas olehku.
Entah kenapa kedua kantong warna merah jambu ini seakan mulai berat ditenggorokanku
Kedua imut tonsil seperti akan menggigitku liar dan memakanku erat-erat
Seakan serangan dadakan streptococcus pyogenes menjelma menjadi penjahat bank dan meraup milyaran dollar di bank swissku andaikata aku kaya nanti.
Hah,,, semakin meriang saja rasanya.

Kedua kantong warna merah jambu ini membuat saya sering berputar dan diam mengeluh sendiri tanpa ada yang tahu atau lelah untuk tahu.
Rasanya seperti menonton bioskop mini 4 dimensi
Semuanya meranyap naik dalam kepalaku
Bioskop mini menampilkan sekecap ucapan, bentakan langkah hidupku serta konflik yang sulit dan malas aku tonton.
Membuatku terjatuh keras dan membuatku mengutuk kedua kantong entah imut atau parasit ini Serangan tonsilitis, ulahnya membuatku mengecamnya dan mengusir dia dari tubuh kecilku dan semakin kecil ini.
Hah, seakan hilang kendali kepalaku ini dia paksa untuk berpikir lebih jauh.
Seakan ongleng dari engsel menjadi timpah tindih
Dia harus dilepas paksa agar tidak bertambah subur karena polaku menyiram air yang kasar Harus dipaksa keluar pot berisi warna merah ini..
Kedua kantong harus dilepas dengan paksa agar mau keluar inang..
Inang yang telah berusia kepala dua: Aku..

25/04/12 04.36
Previous
Next Post »
0 Komentar